Berwisata ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo yang Dihuni Ratusan Monyet Ekor Panjang
Berwisata ke Waduk Jatibarang
dan Goa Kreo yang Dihuni Ratusan Monyet Ekor Panjang
Meski baru beroperasi
pada tahun 2015 lalu, Waduk Jatibarang sudah mampu menarik minat wisatawan yang
berkunjung ke bendungan ini. Selain karena keindahan lokasinya, di waduk ini
juga terdapat sebuah goa Kreo yang terletak di pulau yang berada di tengah
waduk dengan ratusan monyet ekor panjang yang mendiami pulau tersebut.
Keberadaan Waduk
Jatibarang ini sendiri berfungsi sebagai bendungan untuk mengatasi banjir yang
kala itu selalu melanda wilayah Semarang. Selain itu, waduk ini juga berfungsi
sebagai penyuplai air bagi aliran irigasi areal persawahan yang ada di sebagian
wilayah di Jawa Tengah.
Karena keindahannya
pulalah, Waduk Jatibarang dan Goa Kreo kemudian juga berfungsi sebagai
pembangkit listrik tenaga mikro hidro sekaligus menjadi sebuah destinasi wisata
alam, dan wisata keluarga di Semarang yang selalu diramaikan oleh pengunjung
yang hendak berekreasi.
Sejarah
Waduk Jatibarang
Sejarah Waduk
Jatibarang terkait erat dengan persoalan banjir di tahun-tahun sebelumnya yang
menimpa wilayah Semarang. Sehingga kemudian pemerintah pusat dan daerah
kemudian merancang sebuah waduk yang juga berfungsi sebagai aliran irigasi
untuk areal persawahan.
Rancangan pembangunan
Waduk Jatibarang rampung pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1993 yang kemudian
tahun 2015, Waduk Jatibarang resmi beroperasi.
Fungsi
Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang
setidaknya memiliki 3 fungsi utama, di antaranya:Fungsi konservasi, dan
menjamin ketersediaan air bagi kawasan yang dialiri.Fungsi sebagai Pembangkit
Listrik Hidro Mikro.Fungsi sebagai destinasi wisata di Semarang.
Daya
Tampung Waduk Jatibarang
Adapun sumber air Waduk
Jatibarang berasal dari Kali Kreo, kemudian ditampung di waduk tersebut. Daya
tampung Waduk Jatibarang bisa mencapai 20 juta meter kubik.
Destinasi
Wisata yang Menarik
Waduk Jatibarang
merupakan objek wisata yang pengelolaannya oleh swadaya masyarakat. Bahkan,
saat ini harga tiket yang dibayarkan oleh para pengunjung diperuntukkan 50% nya
bagi pembangunan masjid.
Kawasan Waduk
Jatibarang mampu menjelma menjadi destinasi wisata alam yang nyaman bagi semua
kalangan, murah meriah, serta mampu
beradaptasi dengan kebutuhan kekinian.
Selain itu, para
pengunjung juga bisa berkeliling sekitar Waduk Jatibarang dengan menggunakan
perahu yang ada di lokasi tersebut. Para pengunjung akan dilengkapi dengan
pelampung saat menjelajah area Waduk Jatibarang.
Pulau
Kecil dan Goa Kreo
Daya tarik selanjutnya
dari Waduk Jatibarang adalah keberadaan sebuah pulau kecil, dan Goa Kreo di
tengah-tengah waduk tersebut.Meskipun berada di tengah-tengah Waduk Jatibarang,
namun terdapat sebuah jembatan yang menjadi akses bagi para pengunjung yang
ingin menginjakkan kaki di Goa Kreo.
Di pulau kecil
tersebut, para pengunjung akan menyaksikan banyaknya monyet berekor panjang,
dan tidak kurang dari 500 ekor monyet yang ada di kawasan itu bahkan di pulau
ini juga dibangun sebuah patung berbentuk monyet berekor panjang.
Sejarah
Goa Kreo
Sejarah Goa Kreo terkait
erat dengan proses penyebaran agama Islam di Jawa Tengah yang dilakukan oleh
salah satu wali dari Wali Songo yakni Sunan Kalijaga.
Saat itu, Sunan
Kalijaga sedang mencari kayu jati di kawasan tersebut namun kayu tersebut
tersangkut di sungai, kemudian sekawanan monyet membantu Sunan Kalijaga untuk
mendapatkan kayu jati yang tersangkut.
Setelah itu, sekawanan
monyet tersebut diperintahkan untuk menjaga pulau kecil itu. Perintah dari
Sunan Kalijaga menggunakan istilah Kreo, yang dalam bahasa Jawa berarti
menjaga.
Taman
Bunga
Di sekitar kawasan
waduk ini juga dibangun taman-taman bunga dengan warna yang beragam yang kian
mempercantik dan memperindah waduk Jatibarang ini dengan harumnya yang semerbak
dan kerap dijadikan sebagai latar swafoto para pengunjung.
Berkeliling
Waduk
Selain itu, pengunjung
juga bisa menjelajahi areal waduk dengan menyewa speedboat dan menikmati
kesegaran udara di Waduk Jatibarang sambil menikmati keindahan Pulau dan
menjelajah ke dalam Goa Kreo yang diiringi oleh ratusan monyet.
Camping
Tak hanya sekedar
berwisata, Waduk Jatibarang juga bisa dijadikan sebagai lokasi camping yang
ideal dengan suasananya yang masih alami dengan rerimbunan pepohonan yang masih
terjaga serta udaranya yang sejuk dan menyegarkan.
Fasilitas
Waduk Jatibarang
Fasilitas yang ada di
Waduk Jatibarang ini juga sudah relatif memadai mulai dari musala, toilet
hingga area parkir yang luas. Selain itu terdapat warung-warung makan sederhana
yang dikelola oleh penduduk setempat dengan harga yang terjangkau.
Tarif
Masuk dan Jam Kunjungan
Tarif masuk yang
diberlakukan adalah sebesar Rp. 10 ribu, yang setengah dari penghasilan ini
disumbangkan untuk pembangunan masjid. Selain tarif masuk, pengunjung juga
dikenai biaya parkir sebesar Rp. 3 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk
mobil, serta tambahan biaya lain jika pengunjung ingin menyewa speedboat maupun
berkemah.
Jam kunjungan yang
diberlakukan dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 sore setiap
harinya, meski demikian pengelola tetap melayani hingga malam jika ada pengunjung
yang berniat untuk berkemah.
Cara
Menuju Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang
terletak di Jl. Moch. Ihsan, Desa Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Semarang,
Jawa Tengah. Lokasi waduk ini pun sangat mudah diakses termasuk oleh angkutan
umum.
Nah
itu tadi informasi mengenai Waduk Jatibarang yang bisa Anda masukan dalam
daftar liburan bersama keluarga atau rombongan teman-teman kantor.
Jika informasi ini
bermanfaat silakan Anda bagikan ke pada teman Anda, dan jika membutuhkan
informasi wisata lainnya silakan tinggalkan komentar.
fungsi waduk jatibarang alamat waduk jatibarang sejarah waduk jatibarang tiket masuk goa kreo 2022 jurnal waduk jatibarang sejarah goa kreo gambar waduk jatibarang gua kreo waduk jatibarang
Belum ada Komentar untuk "Berwisata ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo yang Dihuni Ratusan Monyet Ekor Panjang"
Posting Komentar